Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

CERPEN - Seberkas Cahaya di Langit Senja

Gambar
                                                     Seberkas Cahaya di Langit Senja Oleh : Sintia NA   Senja menelanjangiku, sedangkan debur ombak ikut menertawakan. Katanya, aku adalah wanita bodoh berkepala terumbu karang. Yang beberapa kali mereka mengabarkan bahwa seseorang yang kutunggu tak akan datang, selalu tak kuhiraukan. Sama sekali, kakiku tak beranjak dari tempat semula meski hanya satu senti. Aku meyakini satu hal tentang segala yang aku jalani dengannya. Dia, adalah orang yang selalu menepati janji sesulit apa pun itu. Meski sudah hampir dua jam aku menunggu di sini, seperti orang bodoh sekarat yang siap mati.   Kutatap langit yang mulai memerah dan matahari yang siap menuju peraduannya. Ini adalah tempat favoritku dengannya. Kami selalu menghabiskan waktu yang entah seberapa banyak yang jelas, selalu berakhir ketika aku membuka mata sudah di dalam kamarku yang nyaman. Aku memejamkan mata, Azan berkumandang begitu jelas, menembus telinga, membuat hatiku

CERPEN - Toples Selai Kacang

Toples Selai Kacang Oleh : Sintia NA Pagi ini, aku bangun dengan perut keroncongan. Semalam memang tak sempat ikut makan bersama rombongan. Aku sedang pura-pura sok sibuk, melukis dinding-dinding rumah waktu itu. Saat hendak keluar rumah mencari makan ibu berpesan untuk hati-hati, lantas segera pulang. Dari raut wajah ibu aku tahu, dia sulit merelakan aku pergi sendiri. Tapi, mau bagaimana lagi tak ada seorang pun yang bisa menemaniku. Teman-teman dan rombongan yang lain jam segini masih mencari makanan, dan aku tidak bisa menunggu lama. Mereka pulang saat matahari menyingsing, ketika punggung-punggung mereka sudah berat oleh makanan. Aku berjalan pelan, sesekali berhenti atau bersembunyi saat orang berseragam putih-putih yang membawa selang infus atau pun stetoskop hampir dekat denganku. Bagaimana aku tahu nama-nama benda aneh itu? Aku selalu mendengar dengan seksama ketika mereka berbicara, sesekali aku pernah menyentuh benda itu saking penasarannya. Aku hanya perlu