Melarungkan Duka untuk Menyambut Bahagia
Diacara wisuda serba virtual tahun ini, yang kebetulan tahun aku baru lulus. Semua serba biasa aja. Cuman pas pake jubah, dan pake toga terus ngaca, kaya speechless. Antara gemes, bangga ke diri sendiri, sama terharu. Bisa juga ya sampe ditahap ini. Bisa juga yaa nyelesein sampe akhir. Nggak lebay yah. Karena perjuangan kuliah selama 4thn menempuh 8 semester dan lebih dari 140sks itu ga gampang. Apalagi kalo kuliah sambil kerja. Double-double capenya sama isi dompetnya 😅 Perjuangan emang belum berakhir sampai sini ya. Ini baru satu tahap yang harus dilalui untuk menuju tahap selanjutnya. Tapi, boleh dong bangga dikit? Boleh, boleh. Asal jangan lupa down to earth aja yaa. Kita memang yang memperjuangkan untuk sampai di sini. Tapi, kita ga pernah tahu, doa yang mana dan dari siapa yang sudah Allah dengar hingga kita bisa dititik ini. Untuk orang-orang yang selalu kasih support selama masa kuliah. Buat ortu apalagi. Makasih banyak. Tanpa kalian aku ga akan bisa dititik ini. Y