Cerita Mini - Pulang ke Pangkuan
Aku terseok, menyusuri setapak yang seperti tak berujung. Diikuti senja dengan terburu-buru. Duka sedang bergerombol mengerubungiku sekarang. Air mata kutahan sebisa mungkin agar tak jatuh lebih banyak lagi. Aku ingin sekali menolak untuk percaya, tentang semua ini. Masa-masa silam yang telah terlalui jauh tiba-tiba melemparkanku pada ingatan tentang bagaimana aku mengenal sosoknya. Laki-laki yag dua tahun lebih tua dariku. Seorang teman yang selalu rela untuk direpotkan tanpa mengeluhkan apa-apa. Perkenalan kita bermula ketika, aku dengannya diterima di perusahaan yang sama dan ditempatkan di bagian yang sama juga. Dia adalah tipe laki-laki yang agak pendiam dan lembut. Mukanya selalu ramah, jarang sekali aku mendapati wajahnya bermuka kecut saat berbincang atau bertemu dengan orang. Senyumnya sangat lebar, dan ia mempunyai suara tawa yang khas. Beberapa kali pun kita pernah melakukan perjalan bersama dengan teman-teman yang lain yang seangkatan dan sebagian juga. Hang out d