Cerita Tubuh-tubuh yang Mulai Lumpuh
Mata Aku melakukan perjalan dengan beratus penglihatan. Dimulai sejak dan sampai semesta padam. Yang kebanyakan semua itu berulang di kepalaku : Bak mandi, sosok bayi, pempres. Tangan Aku sering memegang lembut-lembut kulit yang terkena sinar matahari akan berkilau. Matanya begitu halus dan menggemaskan saat ia tertawa Kaki Aku pernah berlari berkeliling dengan cemas yang begitu besar. Pernah begitu putus asa mencari yang sudah pergi. Sampai aku sadar aku tidak mungkin bisa melakukannya lagi. Hidung Aku menyukai bau-bau menggelitik yang menggemaskan. Kukecup baunya setiap hari, tapi tak pernah bosan. Tak pernah ingin dan lupa tentang bau menyenangkan itu. Telinga Suara-suara renyah yang menghangatkan hati walau berkali-kali aku mendengarnya. Aku selalu suka, meski terkadang itu harus diiringi air mata. Aku Dulu, aku pernah tidak bersyukur atas apa yang aku miliki tanpa harus kudapatkan. Sampai aku mulai kehilangan ia satu-persatu. ******* Sintia NA Pu