PUISI





Tinta Mawar Merah
Oleh : Sintia NA

Pada awalnya tubuhku selalu terjamah.
Tak pernah sehari pun ia lupa untuk menghamburkan cairan hitam pekat di sana.
Namun semenjak hatinya ditanami mawar merah oleh seseorang, ia lupa akan keberadaanku.
Ia mulai sibuk menyirami mawar itu, dan mungkin melupa.
Jika mawar tumbuh ia akan semakin berduri tajam.
Melukai siapa saja, termasuk yang menanamnya.
Tinggal tunggu waktu saja, tubuhku akan berwarna merah darah karena ulahnya.


Bekasi, 04 September 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Hanya Rangkaian Cerita yang Tak Tahu Akan Menjadi Apa

Aku Sedang Membaca Kata-kata Dalam Tempurung Kepalamu

CERPEN - Toples Selai Kacang