Teruntuk Semesta
Teruntuk Semesta
Dari aku yang selalu mencoba baik-baik saja
Entah sudah berlalu berapa lama,
yang aku ingat hanya terakhir kali aku melihat senyumannya saat itu. Ketika aku
masih sering merengek kesal jika tak dibelikan sesuatu yang kuinginkan. Aku sama
sekali tak pernah menyesal telah dibesarkan olehmu, sungguh. Aku tak pernah
merasa menjadi seseorang yang sia-sia meski akhirnya harus kau tinggalkan di
saat aku belum siap sama sekali. Dulu, aku memang sering berpikir, kenapa harus
aku yang mengalami ini. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai paham.
Tidak mungkin ada aku yang sekarang, jika aku tidak kau tinggalkan. Jika kau
masih ada, hari ini mungkin aku tetap akan menjadi anak perempuan yang sangat
cengeng dan manja. Sedangkan sekarang. Lihatlah aku sudah tumbuh hebat sejauh
ini.
Akhir-akhir ini, aku mulai
sering berpikir tentang menjadi anak perempuan pertama di sebuah keluarga yang tak
mempunyai Ayah sejak kecil. Beban yang aku tanggung ternyata berat sekali, aku
baru menyadari itu sekarang. Tuhan pasti tahu bahwa aku sanggup dan bisa menanggung
ini. tapi tidak salahkan? Jika aku terkadang ingin melepaskan beban ini? Aku
tidak ingin menjadi satu-satunya yang harus selalu membuat orang-orang bahagia.
Aku tidak ingin menjadi yang selalu menunda mimpi yang aku inginkan. Aku tidak
ingin menjadi pahlawan di kehidupan orang lain. Ingin sekali aku mengatakan itu. Tapi, takdir yang sudah ada
padaku memang harus seperti ini kan? Memang tak ada pilihan lain, selain
menerima semuanya dengan lapang. Mengikhlaskan berbagai hal, memang tak akan
mudah. Tapi, aku yakin. Esok yang entah kapan, Tuhan sudah merencanakan
berbagai hal yang lebih indah.
Semesta, ke depannya aku mungkin
tidak akan bisa baik-baik saja, walaupun begitu, aku akan selalu mencoba untuk
bahagia. Jika aku bersedih, jangan lupa terbitkan pelangi setelahnya. Jika aku
merasa marah, tolong kirimkan hujan untuk membuatku tenang. Seorang pahlawan
tidak akan bisa membuat orang lain bahagia jika dia saja tidak bahagia.
Bukankah begitu?
******
Karya ini menjadi yang salah satu diterbitkan oleh penerbit Ellunar Publisher. Masuk ke dalam 10 besar dalam kategori 'Surat'
Cikarang, 2022
Sintia NA
Komentar
Posting Komentar