Melarungkan Duka untuk Menyambut Bahagia

Diacara wisuda serba virtual tahun ini, yang kebetulan tahun aku baru lulus. Semua serba biasa aja. Cuman pas pake jubah, dan pake toga terus ngaca, kaya speechless. Antara gemes, bangga ke diri sendiri, sama terharu. Bisa juga ya sampe ditahap ini. Bisa juga yaa nyelesein sampe akhir. Nggak lebay yah. Karena perjuangan kuliah selama 4thn menempuh 8 semester dan lebih dari 140sks itu ga gampang. Apalagi kalo kuliah sambil kerja. Double-double capenya sama isi dompetnya 😅
Perjuangan emang belum berakhir sampai sini ya. Ini baru satu tahap yang harus dilalui untuk menuju tahap selanjutnya.
Tapi, boleh dong bangga dikit? Boleh, boleh. Asal jangan lupa down to earth aja yaa. Kita memang yang memperjuangkan untuk sampai di sini. Tapi, kita ga pernah tahu, doa yang mana dan dari siapa yang sudah Allah dengar hingga kita bisa dititik ini.

Untuk orang-orang yang selalu kasih support selama masa kuliah. Buat ortu apalagi. Makasih banyak. Tanpa kalian aku ga akan bisa dititik ini.
Yukk.. kita lanjutkan perjalanan lagi. ☺

See you di wisuda virtual 13 maret nanti.

*****

Kita menyusuri beratus peluh untuk bisa berteduh dalam semilir doa yang Tuhan restui.
Kita menjejal keraguan yang berujung tanda tanya pada sebuah ikatan pertemanan yang akhirnya saling menguatkan.
Kularungkan duka di dermaga waktu.

Aku menguatkan ada dan ketiadaan aku sendiri.
Sebab kita harus menjadi kesatria untuk diri sendiri.

Panjang umur perjuangan!
Salam bahagia!

*****

Edisi curhat
Di
Cikarang
Sintia NA

Komentar

  1. Happy graduation.. semoga ilmu ny bermanfaat dan berkah. Stay safe & healthy
    Long time no see ya kita.. 😍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Hanya Rangkaian Cerita yang Tak Tahu Akan Menjadi Apa

Aku Sedang Membaca Kata-kata Dalam Tempurung Kepalamu

CERPEN - Toples Selai Kacang