Perjalanan Kita Semenyenangkan Masa Lalu




Pernah suatu ketika, saat aku tengah duduk menyandarkan lelah pada barisan-barisan perjalanan yang rindu di tata ulang. Aku menemukan bayangan yang ketika mengingangatnya, membuat bulat sabit terbit di wajahku.

Aku selalu menemukan pelukan Ibu pada tiap pagi. Ibu mengirimkan kebahagiaan yang bergelombang di dalam matany, ia mentransferkannya padaku.

Suatu ketika aku pernah melihatnya berdoa khusyuk, doa itu seolah-olah diterjemahkan untukku

'Akan kurekatkan pelukan, dan kupanjangkan harapan untukmu.
Akan kuletakkan semesta di pangkuanku untuk kau nikmati, agar kelak kau tak usah payah mencari bahagia.
Akan kuberikan mimpi yang berlimpah untuk nanti kau wujudkan ketika dewasa.

Yang selalu mencintaimu dalam bangun dan lelapnya.'






Cibitung, 16 Feb 2020
Sintia NA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Hanya Rangkaian Cerita yang Tak Tahu Akan Menjadi Apa

Aku Sedang Membaca Kata-kata Dalam Tempurung Kepalamu

CERPEN - Toples Selai Kacang