Kita Hanya Rangkaian Cerita yang Tak Tahu Akan Menjadi Apa

                            
                                                                                



Beberapa orang beranggapan seseorang yang tidak tahu apa-apa tidak akan menjadi siapa-siapa, mereka abai karenanya. Pandangan sebelah mata selalu dilayangkan layaknya peluru.
Mereka mengira, semua hal, semua akan sama, berada pada titik sekarang, tidak ke mana-mana.
Banyak hal luput dari penglihatan mereka. Bahwa waktu berjalan, dunia berputar.

Hari ini, boleh saja mereka beranggapan seseorang tak bisa sejajar dengan mereka. Mereka menjadi yang tak tergapai dan begitu seterusnya.

Sampai suatu masa, mereka tersandung, menggelinding amat jauh, kemudian terperosok. Sedangkan seseorang yang mereka anggap dulu tak lebih dari debu, berubah menjadi cahaya yang menyilaukan. Seseorang itu selalu mengulurkan tangan, tersenyum, membantunya berdiri. 

Namun, seseorang itu sadar, hanya sampai di sana batas untuknya. Mereka harus belajar bekerja keras, menghargai orang lain. 
Jatuh dan rasa sakit adalah cara terbaik untuk membuat mereka belajar. Dunia ini berputar, tidak semua hal berada dalam poros mereka. 



****** 

Purwakarta, 16 Juni 2020
Sintia NA

Komentar

  1. Alhamdulillah, Alhamdulillah Alhamdulillah...
    Aku sangat bangga dengan kamu Sintia, walaupun pertemuan kita singkat hanya di saat SMP tapi sinar cahaya yang kau ciptakan untukku sampai saat ini tidak pernah pudar.
    Sikap yang rendah hati, cantiknya hati kamu, kamu suka menolong dan murah senyum slalu aku tanamkan dalam hati agar aku bisa sepertimu.
    Kita sukses bareng dunia-akhirat ya say.😘 Ayok tetap semangat ciptakan karya-karya yang baru dan indah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Makasih udah meluangkan waktu buat baca dan komen ca 🥰 makasihh yaa. Insya Allah, bakalan terus berkaryaa. Doakan yaa 😍

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Sedang Membaca Kata-kata Dalam Tempurung Kepalamu

CERPEN - Toples Selai Kacang