Ruang untuk Bahagia

                                                                                 


Seseorang selalu mempunyai pengendalian penuh atas perasaannya sendiri. Jika ia memilih untuk peduli hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipedulikan, ia akan bertingkah tidak dengan apa yang dia inginkan.

Kita tidak perlu repot-repot agar orang lain memedulikan kita, agar mereka tahu segalanya tentang kita. Untuk apa?
Itu hanya akan membuatmu menderita jika kau selalu memedulikan apa yang dikatakan semua orang.
Kita bukan pusat dunia, tak perlu membuat semua orang menyukainya.

Jalani saja apa yang kita punya, apa yang kita inginkan selama itu tidak merugikan orang lain dan kita bahagia akan hal itu tidak ada yang salah.

Kesalahan adalah ketika kita terlalu tidak memedulikan diri kita sendiri. Ketika kita jauh lebih menginginkan kebahagiaan orang lain dibandingkan kebahagiaan kita sendiri.

Seharunya kita bisa mencintai diri kita sendiri jauh lebih baik dari siapapun. Jika bukan kita yang melakukannya lantas siapa ?
Sebelum memutuskan untuk mencintai orang lain pernahkah kita bertanya dalam-dalam pada diri sendiri apakah dengan seseorang itu kita akan benar-benar bahagia?

Kenapa harus selalu mengesampingkan kebahagiaan sendiri jika kita bisa mencari seseorang yang bisa saling membahagiakan?

Berikan dirimu sendiri sebuah ruang untuk bahagia.

******

Purwakarta, 2020

Sintia NA

Komentar

  1. Benar sekali mbak sintia... Terkadang kita juga harus bisa lebih berintropeksi pada diri sendiri... Walaupun usia sudah tdk muda pengalaman sudah pasti mengikuti perjalanan... Tapi terkadang kita juga selalu salah dalam mengambil keputusan dan pada akhirnya masuk kembali kelubang yg sama...


    Cerpen mu menjadikan motovasi ku mbak sintia... Berasa kembali kemasa remaja padahal usia sudah tidak muda dan punya anak yg udah menginjak remaja...

    Kutunggu cerpen selanjutnya y... ☺��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasihh mbak selalu meluangkan waktunya untuk membaca dan mampir ke blogku ini 😘😍

      Alhamdulillah, semoga tulisanku nantinya menginspirasi lebih banyak orang lagi 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Hanya Rangkaian Cerita yang Tak Tahu Akan Menjadi Apa

Aku Sedang Membaca Kata-kata Dalam Tempurung Kepalamu

CERPEN - Toples Selai Kacang